Fertilisasi
fertilisasi |
Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding tuba falopi. Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan membuahi sel telur. Kejadian ini dapat digambarkan seperti seseorang yang berenang di sungai yang searah dengan arus sungai itu, sehingga perenang akan lebih cepat tiba di tempat tujuan. Di depan sudah dijelaskan bahwa prostaglandin yang terdapat di dalam semen dapat merangsang pergerakan dinding rahim.
Untuk dapat membuahi sel telur,
jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20 juta. Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan
membuahi sel telur,
dan yang lain akan mati dan terserap oleh tubuh. Sesaat sebelum terjadinya
fertilisasi, sperma melepaskan enzim hialuronidase
yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur. Setelah dinding sel telur berlubang, maka sel sperma masuk ke
dalam sel telur. Bagian yang masuk adalah kepala
dan bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperma terputus
dan tertinggal. Akhirnya, terjadilah pembuahan itu. Dari pembuahan tersebut akan dihasilkan zigot yang bersifat diploid dan memiliki kromosom sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom
di antaranya 44 kromosom tubuh dan 2 kromosom kelamin. Di dalam 46 kromosom ini terdapat semua rumus untuk membentuk seorang manusia. Selanjutnya,
zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami pembelahan secara mitosis. Sel akan langsung
mengalami pembelahan ganda dari yang
semula satu sel menjadi dua, lalu menjadi empat, delapan dan seterusnya. Pembelahan itu berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil berjalan menuju uterus. Di sepanjang tuba
fallopi terdapat rambut-rambut getar yang selalu bergerak melambai ke arah rahim
(uterus) yang berfungsi
untuk memudahkan pergerakan zigot menuju rahim (uterus). Selama berjalan menuju
rahim, zigot aktif membelah. Pada saat itu dibutuhkan makanan untuk menjamin kehidupannya. Sumber
makanannya adalah kuning telur, yang
menyediakan makanan selama perjalanan zigot sampai
dapat tertanam di dalam rahim. Apabila perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari zigot sudah tertanam di dalam
dinding rahim. Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi pergerakan
zigot di sepanjang tuba falopi terlalu lambat dan bahkan zigot terhambat,
akhirnya akan tertanam di dinding tuba falopi. Keadaan ini sering disebut dengan
istilah hamil di luar kandungan.
Jika ini terjadi maka
zigot tidak akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terjadi pertumbuhan
pada zigot maka keadaan ini akan membahayakan
ibunya, karena janin tersebut akan dapat memecahkan saluran tuba falopi.
Semakin cepat kelainan
ini diketahui semakin baik hasil penanggulangannya. Tahap-tahap pembelahan zigot
dimulai dari morula, kemudian berkembang menjadi blastula, selanjutnya blastula
ini akan bergerak ke bagian rahim (uterus) dan sesampainya di rahim zigot yang aktif membelah
akan mengebor lapisan lendir rahim dengan menggunakan enzim yang dapat melebur sel-sel pada lapisan tesebut. Proses pengeboran ini dapat
terjadi selama 4 - 5 hari, kemudian
blastula akan tertanam pada dinding rahim. Peristiwa ini
disebut implantasi, yang terjadi
setelah 1 minggu terjadinya fertilisasi. Pada saat ini, korpus luteum menghasilkan hormon progesteron, yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan rahim. Setelah
terjadi perlekatan zigot di dalam dinding rahim, hormon estrogen dan progesteron mengatur agar menstruasi tidak terjadi. Blastula meneruskan pembelahan secara terus-menerus
yang menghasilkan gastrula, kemudian
menjadi embrio dan akhirnya embrio akan berkembang
menjadi janin di dalam rahim. Pada
proses awal pembentukan zigot sampai tertanamnya di dalam rahim
merupakan masa kritis, artinya
kesalahan kecil sekalipun dapat berakibat fatal. Semua sistem terkait harus berjalan dengan tepat
demi kelangsungan
hidup sel-sel janin tersebut. Setelah menemukan tempat tinggal yang aman dalam dinding
rahim, janin tersebut selanjutnya akan dihidupi oleh cairan khusus yang dihasilkan dinding rahim.
No comments:
Post a Comment