Proses Menstruasi
Menstruasi |
Menstruasi terjadi karena sel telur yang
dilepaskan folikel tidak dapat dibuahi oleh sel sperma. Setelah pelepasan sel telur, maka folikel akan kosong,
selanjutnya akan membentuk korpus luteum
yang berwarna kuning.
Korpus luteum ini akan memacu terbentuknya hormone progesteron.
Hormon ini akan menyebabkan
terjadinya penebalan dinding rahim atau endometrium, tetapi hormon ini akan mengalami
penurunan jumlah, kemudian korpus luteum akan berdegenerasi, yang diikuti
peluruhan yang disebut dengan
peristiwa menstruasi. terjadi pendarahan yang disebut
dengan peristiwa menstruasi. Menstruasi
adalah peristiwa luruhnya sel telur yang
tidak dibuahi yang sudah menjadi mati bersama-sama
dengan selaput lender dinding rahim yang
merupakan lapisan yang kaya pembuluh
darah. Masa menstruasi
berlangsung selama 2 - 7 hari. Setelah itu siklus
yang baru akan dimulai. Diawali
dengan pulihnya kembali dinding endometrium,
selanjutnya FSH mulai dihasilkan lagi dan mempengaruhi pembentukan sel telur
kembali. Kejadian seperti ini
akan terjadi berulang-ulang, lalu berhenti
untuk sementara waktu pada
saat terjadinya kehamilan, lalu akan
terjadi lagi setelah kelahiran. Usia
menopouse berkisar antara 45-50
tahun ke atas. Pada saat itu banyak perubahan yang
dialami oleh seorang wanita. Berbagai gejolak terjadi,
antara lain adalah mudah, murah, mudah tersinggung, cemas, cepat letih, dan sulit
bernapas. Pada satu di antara delapan wanita, gejala ini akan terjadi cukup
parah sehingga perlu pengobatan secara medis. Pada
saat seorang wanita mengalami menopouse dikatakan indung telurnya mengalami
masa pensiun secara gen dan progesteron pun juga akan
berhenti. Akibatnya akan terjadi beberapa hal pada wanita, antara lain dapat mengalami
kecenderungan tulang keropos (osteoporosis).
Selain itu, peluang untuk mendapat serangan jantung lebih besar.
Berdasarkan hal ini berarti dapat
kita ketahui bahwa indung telur tidak hanya sekedar pabrik
penghasil sel-sel telur saja, tetapi lebih dari itu merupakan
satu organ tubuh yang penting, walaupun seorang wanita dapat hidup namun tidak normal tanpa
memiliki indung telur ini.
No comments:
Post a Comment