Pembentukan Sel Kelamin
Seorang laki-laki normal yang
sudah memasuki usia
dewasa akan menghasilkan sel kelamin
laki-laki atau sering disebut sperma. sperma ini terbentuk di dalam testis. Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis diproduksi oleh tubulus seminiferus mampu
memproduksi sperma setiap hari sekitar 100 juta spermatozoa. Jumlah yang normal spermatozoa berkisar antara 35 - 200 juta, tetapi mungkin pada seseorang hanya memproduksi kurang dari
20 juta, maka orang tersebut dapat dikatakan kurang subur. Biasanya faktor usia sangat berpengaruh terhadap
produksi sperma. Seorang laki-laki yang berusia lebih dari 55 tahun produksi
spermanya berangsur-angsur
menurun. Pada usia di
atas 90 tahun, seseorang akan kehilangan tingkat kesuburan. faktor lain yang mengurangi kesuburan adalah frekuensi melakukan hubungan kelamin.
Seseorang yang sering melakukan hubungan kelamin akan berkurang kesuburannya.
Hal ini disebabkan karena sperma belum sempat dewasa sehingga tidak dapat membuahi sel telur.
Berkebalikan dengan hal
itu, apabila sperma tidak pernah dikeluarkan maka spermatozoa yang telah tua
akan mati lalu diserap oleh tubuh.
spermatogenesis |
Spermatogenesis
Proses pembentukan
sperma bermula dari pembelahan secara mitosis dari sel-sel
spermatogonia,
selanjutnya sel-sel spermatogonia mengalami perkembangan
menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer
masih bersifat diploid dan memiliki kromosom sebanyak 23 pasang. Melalui pembelahan secara meiosis tahap I, maka spermatosit primer yang diploid itu akan menghasilkan
spermatosit sekunder yang bersifat haploid. Setelah itu,
spermatosit sekunder mengalami pembelahan meiosis
tahap II yang menghasilkan 4 spermatid dan akan mengalami diferensiasi.
Dalam proses tersebut
kemudian akan kehilangan banyak
sitoplasma dan membentuk spermatozoa
atau sel-sel sperma.
No comments:
Post a Comment