MEKANISME TRANSPOR ZAT MELALUI MEMBRAN
Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang tidak
memerlukan energi. Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi
antara zat atau larutan. Transpor pasif melalui peristiwa difusi, osmosis, dan
difusi terbantu.
Difusi
Proses ini merupakan perpindahan molekul larutan
berkonsentrasi tinggi menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran. Gambar
menunjukkan proses terjadinya difusi. Pada permulaan percobaan semula molekul
glukosa ada di bagian A. Setelah beberapa saat, proses difusi menyebabkan
konsentrasi glukosa di A turun dan di B naik dengan kecepatan yang sama.
Setelah 3 jam, konsentrasi pada kedua ruang tersebut sama dan keseimbangan akan
tercapai.
Difusi pada membran sel (selaput plasma) dapat terlihat
pada Gambar. Proses difusi sering terjadi pada tubuh kita. Tanpa kita sadari,
tubuh kita selalu melakukan proses ini, yaitu pada saat kita menghirup udara.
Ketika menghirup udara, di dalam tubuh akan terjadi pertukaran gas antarsel
melalui proses difusi. Contoh lain proses difusi adalah saat kita membuat minuman sirup. Sirup yang kita larutkan
dengan air akan bergerak dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke larutan
yang konsentrasinya rendah. Pada masing-masing zat, kecepatan difusi
berbeda-beda. Untuk contoh kasus yang dijelaskan, yaitu antara sirup dan gas,
maka kecepatan difusi sirup lebih besar pada gas.
Osmosis
Untuk memahami tentang osmosis, Gambar menunjukkan proses osmosis. Air akan
berpindah dari A menuju B melalui membran semi permeabel sehingga diperoleh
hasil larutan isotonis, yaitu konsentrasi air sama untuk dua larutan
antara A dan B, walaupun hasil akhirnya nanti volume antara A dan B berbeda.
Setelah terjadi osmosis, maka gambar prosesnya menjadi seperti berikut.
Dari ilustrasi itu dapat disimpulkan bahwa osmosis adalah
proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis)
ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran
semipermeabel, sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang (isotonis).
Peristiwa osmosis dapat kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari antara lain pada penyerapan
air melalui bulu-bulu akar, dan mengerutnya sel darah merah yang
dimasukkan ke dalam larutan hipertonis.
Difusi Terbantu
Proses difusi terbantu difasilitasi oleh suatu protein.
Difusi terbantu sangat tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran
sel. Difusi terbantu dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari, misalnya pada
bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa. Membran sel
bakteri
tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui
oleh laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan membentuk enzim dari
dalam sel yang disebut permease, yang merupakan suatu protein sel. Enzim
permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi laktosa sehingga laktosa ini
dapat masuk melalui membran sel.
Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel
melalui membrane semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang
memerlukan energi dalam bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari larutan yang
memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi tinggi,
sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel. Adanya muatan listrik di
dalam dan luar sel dapat mempengaruhi proses ini, misalnya ion K+, Na+dan Cl+.
Peristiwa transpor aktif dapat Anda lihat pada peristiwa masuknya glukosa ke
dalam sel melewati membran plasma dengan menggunakan energi yang berasal dari
ATP. Contoh lain terjadi pada darah di dalam tubuh kita, yaitu pengangkutan ion
kalium (K) dan natrium (Na) yang terjadi antara sel darah merah dan cairan
ekstrasel (plasma darah). Kadar ion kalium pada sitoplasma sel darah merah tiga
puluh kali lebih besar daripada cairan plasma darah. Tetapi kadar ion natrium
plasma darah sebelas kali lebih besar daripada di dalam sel darah merah. Adanya
pengangkutan ion bertujuan agar dapat tercapai keseimbangan kadar ion di dalam
sel. Peristiwa transpor aktif dibedakan menjadi dua, yaitu endositosis dan eksositosis.
Endositosis
Endositosis merupakan peristiwa pembentukan kantong
membran sel. Endositosis terjadi karena ada transfer larutan atau
partikel ke dalam sel. Peristiwa endositosis dibedakan menjadi dua
1) Pinositosis
Pinositosis merupakan peristiwa masuknya sejumlah
kecil medium kultur dengan membentuk lekukan-lekukan membran sel. Peristiwa ini
dapat terjadi bila konsentrasi protein dan ion tertentu pada medium sekeliling
sel sesuai dengan konsentrasi di dalam sel. Proses pinositosis dapat diamati
dengan mikroskop elektron. Sel-sel yang melakukan proses pinositosis ini antara
lain sel darah putih, epitel usus, makrofag hati, dan lain-lain.
2) Fagositosis
Fagositosis merupakan peristiwa yang sama seperti
pada pinositosis tetapi terjadi pada benda padat yang ukurannya lebih besar. Fagositosis dapat diamati dengan mikroskop misalnya yang terjadi pada
Amoeba.
Eksositosis
Eksositosis adalah proses keluarnya suatu zat ke
luar sel. Proses ini dapat dilihat pada proses kimia yang terjadi dalam tubuh
kita, misalnya proses pengeluaran hormon tertentu. Semua proses sekresi dalam
tubuh merupakan proses eksositosis. Sel-sel yang mengeluarkan protein akan
berkumpul di dalam badan golgi. Kantong yang berisi protein akan bergerak ke
arah permukaan
sel untuk mengosongkan isinya.
No comments:
Post a Comment