|
pendidikan, pelajar, orang tua dan pejabat |
hari ini aku berpikir sebenarnya apa yang terjadi dengan negaraku tercinta ini, Indonesia, banyak sekali kasus yang terjadi katanya sih multidimensi degradasi, tengok saja berita yang ada di media masa, mulai dari kasus korupsi, masuk dalam kasus yang sulit diungkap kebenarannya dunia politik dan pemerintahan yang carut marut, kasus kriminalitas mulai dari anak sd sampai manula selalu saja ada sebagai pelaku kriminalitas, bahkan ada nenek-nenek yang tak tau apa kesalahannya disidang dalam kasus kriminal, sekarang juga lagi banyak kasus tawuran antar pelajar, kasus bullying juga banyak terjadi bahkan mulai dari level sd, yang lebih miris juga terjadi dalam jajaran instansi pemerintah, selain itu kasus bentrok antar warga suku masyarakat yang tak ada ujungnya, kasus teroris juga sering diberitakan, bencana alam sudah menjadi keseharian di negara ini, masalah pendidikan, tenaga kerja, kesenjangan ekonomi, bahkan artis dan atlet pun tak mau kalah, seakan semua berlomba dalam pemberitaan media masa, para mahasiswapun juga sering menjadi pelaku tawuran, demo anarkis, bahkan tindak asusila, selain itu masalah ilegal loging, eksploitasi sumber alam yang semakin rumit, lalu semua ini salah siapa? siapa yang patut dimintai pertanggungjawaban?
yah memang seperti inilah kondisi negaraku yang sekarang, banyak terjadi masalah dan kasus, carut marut pemerintahan, instansi-instansi terkait telah dibutakan dengan uang, sekarang banyak yang berkata 'tanpa uang kita tak akan bisa apa-apa dan tak akan dapat apa-apa' bayangkan saja untuk kerja magang saja harus bayar beberapa juta, untuk menjadi pns pun juga katanya harus bayar berapa ratus juta, tanpa koneksi tanpa uang ya akan hilang ditelan waktu, untuk mengurus surat-menyurat juga perlu mengeluarkan biaya lebih kalau tak mau dipersulit oleh petugas, namun apa kata petugas saat dikonfirmasi oleh media ' semua sudah ada aturan, dan kami hanya mengikuti aturan ', sekarang beralih ke instansi yang lebih bonafit, dpr? menurut beberapa orang yang saya jumpai, mereka kecewa dengan kinerja para wakil rakyat yang notabene pembela rakyat, namun apa kenyataannya, saat ada proyek lihat penggelembungan dana yang mereka lakukan, kata sebuah media elektronik yaitu tv mereka me-mark up anggaran sampai 40% yang mereka lakukan dengan para kontraktor, setelah dikonfimasi dengan sub kontraktor di lapangan proyek, didapati fakta yang mencengangkan, seperti inikah wajah para pejabat negara? indeks korupsi negara Indonesia menurut badan internasional adalah 32 untuk tahun ini, angka yang sangat tinggi, badingkan dengan amerika, singapura atau thailand yang masing-masing 19,18,20 angaka yang sangat jauh, kata orang korupsi sudah menjadi budaya, perangkat pemerintah atau para pejabat yang katanya elit itu tercatat mulai dari perangakat desa atau lurah dan anak buahnya telah mengkorupsi anggaran, bupati, gubernur, wali kota, presiden, dpr, mpr, bahkan para menteri kabinet telah tercatat melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, padahal latar belakang mereka adalah lulusan dari sekolah-sekolah yang katanya luarbiasa ada juga yang dari luar negri yang katanya mutunya lebih baik, namun apa kenyataannya mereka para pejabat elit kelakuannya sangat menjijikan, kasus suap menyuap antar pejabat, dan anehnya mereka tidak malu-malu untuk minta uang suap alias tutup mulut, bahkan sudah menjadi semacam transaksi jual beli? apa-apaan ini? pendidikan,,, ya sekarang ini pendidikan di Indonesia mengalami masa suram, para pelajar yang tawuran, kasus asusila, aborsi, narkoba, kriminalitas, sering dihiasi wajah-wajah pelajar sebagai pelaku sungguh ironi, banyak dibangun tempat ibadah di setiap sudut, di setiap sekolah namun kenapa moral para pelajar semakin menurun, sejumlah mata pelajaran agama dan moral juga ada, inikah wajah pemuda indonesia? setiap kasus pelajar selalu menjadi polemik tersendiri, siapa atau apa penyebab peristiwa ini, adakah pihak yang harus bertanggungjawab? pelajar yang sejatinya belajar dan mengukir prestasi namun justrus menjadi tersangka untuk diadili dimata pengadilan yang diragukan kebenarannya di setiap putusan yang mereka keluarkan, selain itu tengoklah para dewasa di negara ini, banyak yang melakukan hal-hal yang seharusnya tak pantas dilakukan seorang yang dikatakan dewasa seperti mereka, yah mereka dengan para pejabat negara itu kebanyakan sama busuknya, aku tak mengerti pola pikir mereka itu, menjadi para orangtua yang selalu mengekang anak mereka kebanyakan seperti itu memaksakan kehendak mereka yang menurut sebagian nurani itu mustahil, banyak masalah diselesaikan tanpa kompromi, dengan cara kasar dan memaksa, bahkan guru atau dosen atau tenaga pendidik memaksakan cara mereka menyelesaikan masalah, menjejali dengan tugas, memaksa anak didiknya bernilai bagus disetiap pelajaran yang mereka berikan, padahal berapa banyak yang harus setiap pelajar pahami, berapa banyak pelajaran yang mereka ikuti, mereka seakan tutup mata dengan realitas yang ada, realitas pekmaksaan yang mereka lakukan, sehingga para pelajar banyak yang pola pikirnya menjadi seperti para orang dewasa yang seperti itu, bahwa setiap masalah dapat diselesaikan dengan pemaksaan siapa yang berKUASA dia yang menang, maka jangan heran kalau para pelajar ini menjadi pelaku kriminalitas, ya mereka itu cerminan didikan kalian para orang-orang yang dikatakan ORANG DEWASA, mereka bingung mau berkeluh kesah kepada siapa? di sekolah mau berkonsultasi kepada guru soal masalah yang di hadapi dirumah yang ada dia dimarahi karena beberapa pelajaran nilainya jelek, di rumah mau curhat juga dibentak-bentak harus begini begitu, jangan malu-maluin keluargalah, mengerti kondisi orang tualah, harus bantu ini itu, kadang dipaksa seperti ini seperti itu, ya akhirnya mereka bersama teman membentuk kelompok senasib, mereka menirukan apa yang ORANG DEWASA ajarkan, yaitu melihat sesuatu dari sisi buruknya,,, pemikiran para orang dewasa selalu saja begitu dan anehnya mereka selalu saja memaksakan semua itu benar atau salah, sering sok menasehati padahal apa yang mereka lakukan lebih buruk dan busuk, sekarang ini kami adalah hasil didikan kalian semua wahai ORANG DEWASA
|
pemuda pelajar dan masa depan bangsa |
No comments:
Post a Comment