Monday, January 28, 2013

Cerita haru di Indonesia ku tercinta

Sore ini banyak sekali yang kejadian yang menginspirasiku untuk membuat sebuah opini dan tulisan, salah satunya seorang bapak yang membawa keluarganya dengan sebuah motor, si bungsu duduk paling depan, yah anak-anak kecil suka ditaruh dipaling depan saat naik motor oleh orang tuanya, mereka beranggapan masih kecil tidak makan tempat maka ditaruhlah di depan pengemudi, anggapan seperti ini yang sangatlah keliru, bayangkan saja seorang anak kecil hanya memakai kaos dan celana pendek duduk di paling depan sedang orang tuanya di belakang dengan celana panjang baju lengkap dengan jaket?
Si sulung ada ditengah terjepit ibunya yang duduk paling belakang, ini namanya pemaksaan sebuah motor dengan penumpang 4 orang sungguh ruang yang sangat sempit dan ini akan menanamkan pola pikir anak-anaknya bahwa segala sesuatu itu selalu bisa dipaksakan bahasa kasarnya 'diakalin' aku yakin cara mendidik orang tua yang model seperti ini pastilah dengan bentakan atau kemarahan dan yang jelas pasti memaksakan idealismenya pada anak mereka, aku yang hanya melihat dipinggir jalan saja sudah merasa tertekan kalau naik motor penuh sesak seperti itu, dan pastinya jika mereka dikonfirmasi mereka akan berdalih untuk memupuk rasa kekeluargaanlah, rasa solidaritaslah atau tidak punya kendaraan lagi, biar ngiritlah, terpaksa seperti ini karena himpitan ekonomilah atau apalah untuk pembenaran bagi mereka sendiri. Namun pandangan berbahaya seperti ini hampir terjadi disemua wilayah dinegaraku tercinta Indonesia, tetapi ada yang membuatku lebih miris menghela napas, saat mereka berkendara mereka semua memegang sesuatu, yang jelas itu makanan mirip sate mungkin juga bakso yang ditusuk, termasuk sang ayah, hello padahal dia pengendara dengan kondisi kelebihan beban seperti itu masih sempat-sempatnya makan, sang ibupun juga dengan tenangnya melahap makanan yang digenggamnya, si bungsu juga asik mengunyah sambil melihat pemandangan didepannya, hanya si sulung yang kelihatan tersiksa terhimpit badan ayah dan ibunya alhasil dia hanya memegang makanannya saja mungkin dia berharap cepat sampai tujuan, padahal para pemudik dengan sepeda motor yang selalu mempersiapkan perjalanannya, selalu waspada saat berkendara, bisa dipastikan ada yang mengalami kecelakaan, sedangkan ini bandingkan saja, sungguh para dewasa yang super kata pak Mario, seakan memberi contoh kecerobohan berkendara, makan sambil jalan apa itu pantas dilakukan? Selain membahayakan diri mereka sendiri juga membahayakan orang lain disekitarnya terutama para remaja dan anak kecil yang melihat pemandangan seperti ini, walau orang tuanya sudah mendidik dengan benar atau bahkan memberi contoh yang baik saat menyaksikan pemandangan seperti ini pastilah mereka akan mengingat bahkan juga akan meniru semua ironi ini karena mereka akan beranggapan saat sudah dewasa mereka boleh melakukan seperti apa yang bapak dan ibu pengendara yang mereka lihat.
Itu baru contoh kecil saja, bayangkan jika mereka melihat langsung atau melalui media, mendengar cerita tentang sebentuk kerusuhan antar warga, bentrokan massa, apa yang mereka pikirkan soal ini? Ya Allah, apa jadinya jika mereka tau para pejabat yang korup? Carut-marut birokrasi, banyak sekali kasus-kasus yang kalian para orang dewasa lakukan dan seakan itu memberi sebuah bentuk pemikiran saat dewasà boleh melakukan apa saja di otak para remaja dan anak-anak, beruntunglah bagi mereka yang memiliki orang tua yang berpikiran moderat mendidik dan memberi contoh pada anak-anaknya untuk berpikir lebih jernih, menanamkan rasa tanggungjawab, namun 70% orang tua pastilah berpikiran kolot dan memaksakan kehendak, karena mereka dulu juga didik seperti itu, bahwa bentakan dan amarah mampu menyelesaikan masalah, dan kebanyakan orang tua akan menanamkan rasa takut dalam diri anak-anaknya, jika tidak menuruti kata-kata atau nasehat maka bentakan demi bentakan bahkan hukuman fisik sering dialami anak-anak dan remaja, dan ini pastilah memunculkan jiwa berontak, berontak dari rasa takut yang mereka alami hampir setiap hari, maka tidak heran sekarang ini para remaja, bahkan anak-anak banyak yang melakukan kejahatan, walau saat dirumah mereka menjadi anak yang manis, ya inilah hasil didikan kalian para orang-orang yang katanya disebut orang dewasa, kejahatan yang mereka lakukan adalah cerminan buruknya lingkungan masyarakat yang terlalu banyak melarang dan memberikan nasehat, sedikit sekali contoh atau figur orang dewasa yang bijak tetapi banyak sekali figur dan contoh orang dewasa yang sangat buruk perilakunya, kemerosotan moral dan ekonomi sudah pastinya.
Menurut saya, mendidik anak dan remaja bukanlah soal memberi nasehat, contoh yang baik, berpikran maju, menanamkan pengertian dalam pemikiran mereka, membentuk karakter dan sikap, namun yang terpenting adalah memberikan rasa kedamaian dan dukungan sebagai orang dewasa yang menyemangati hati mereka untuk melakukan hal-hal positif, tentunya mereka akan lebih semangat manjalani hidup yang lebih baik, dan tentunya hubungan kekeluargaan semakin erat, badingkan jika kita memarahi menghukum atau bahkan membentak, akan membuat mereka semakin jauh.
Jadi kalian para orang dewasa, dukung dan semangatilah anak-anak dan para remaja, agar kalian selalu dihati dan pikiran mereka hingga mereka ragu melakukan perbuatan tercela dan mereka akan yakin menjalani hidup lebih bijak

No comments:

Post a Comment