Monday, January 28, 2013

Kisah perjumpaan

Malam semakin larut, namun aku masih berkeliaran tak tentu arah, kesana kesini sekedar mengusir rasa sepi dan jenuh, semua seakan menjauh dari diriku, kehidupanku mulai memudar, teman silih berganti, jumpa dan perpisahan, semua begitu saja mengalir kadang ada juga teman lama yang hadir mengisi, namun tetap saja saat ada perjumpaan selalu diakhiri dengan perpisahan, seperti cahaya selalu menghasilkan bayangan, dan kemudian menjadi sepi kembali, rajutan pertemanan bukanlah rajutan besi dan baja, kadang memudar seiring berjalannya waktu.
Lelah aku berhenti di sebuah warung kecil, penjual yang ramah, selalu saja mengakrabkan dengan para pembeli, walau sebelumnya belum pernah berjumpa, beliau selalu senang bercanda, bercerita, ini kesekian kalinya aku duduk di sampingnya untuk sekerdar bercerita tentang kehidupan ini, tentang kisah yang dijalani manusia, kadang kami berdebat serius padahal apa latar belakang kami? Namun perdebatan ini lebih bermakna dibanding perdebatan carut marut para petinggi negara ini, perselisihan kaum pemerintah dan birokrat swasta yang kini semakin tak ada batasnya antara nurani kejujuran dan licik kebohongan, yah disinilah aku berbagi rasa dengan mereka yang segenap jiwa menghidupi keluarganya, para pekerja dan buruh yang tekun menjalani hidup.
Kali ini kami hanya berempat namun pembicaraan kami telah sampai ke malaysia, inggris, jerman, amerika awalnya aku tak menyangka mereka begitu berwawasan luas, walau pendidikan yang mereka jalani tak seberapa, aku hanya menyimak, dan sekedar memberi arah baru dalam pembicaraan kami ini, walau aku yang mahasiswa ini kalah dengan wawasan mereka yang hanya lulusan smp atau sma dan smk, tau kah kalian mereka itu sangat percaya bahwa setiap perjumpaan membawa kisah baru, bermakna dan akan semakin menambah wawasan, setiap pertemuan membawa sahabat baru saudara baru, mereka tak mengenal kata permusuhan, harusnya setiap remaja memiliki pemikiran seperti itu, agar tawuran tak terjadi negara ini, para pejabat dan petinggi birokrasi harusnya berpandangan seperti itu agar kekisruhan yang memperparah kondisi negara ini tak terjadi.
Mereka itu harusnya menjadi contoh, pemikiran mereka yang begitu mulia, para pejuang yang lahir dari golongan yang katanya hina, namun lihatlah apa yang mereka jalani, saat tak ada kesempatan mereka buat sendiri jalan menuju kesempatan, membuat kisah dan cerita yang bermakna disetiap perjumpaan, kadang mereka membuatku terharu namun disaat yang bersamaan mereka membuatku kagum dengan kekayaan hati dan pandangan mereka tentang kehidupan dan makna sebuah kehidupan.
Satu kalimat yang dapat aku kutip hari ini, 'perjumpaan dan perpisahan memang selalu begitu adanya, namun tergantung kita yang memaknai perjumpaan dan perpisahan itu, semua tidak ada yang kebetulan, karena semua adalah kisah yang mengiringi jalan hidup '
Kisah perjumpaan

No comments:

Post a Comment